Sticky post

Review! Ternyata Baca Buku Menggunakan Kindle Oasis Memang Enak Banget

Setelah sepanjang tahun sepengen itu cobain Kindle Oasis, stalking terus review di internet, menyangkal diri kalau nggak butuh-butuh banget, terus stalking lagi, akhirnya gue menyerah dan membeli Amazon Kindle Oasis 10th Gen 7″ Adjustable Warm Light eBook Reader (with Audible 8GB, Waterproof, Bluetooth, with Ads, WIFI) Graphite. Ngotot pula cari yang bisa kirim hari itu juga langsung nyampe padahal belinya hari Minggu. Sebelumnya gue kepikiran … Continue reading Review! Ternyata Baca Buku Menggunakan Kindle Oasis Memang Enak Banget

Sticky post

Mulai Kebiasaan Mengolah Sampah organik di Apartemen Menjadi Pupuk Kompos

Gue selalu berusaha untuk “membuang sampah pada tempatnya”. Tapi somehow gue merasa itu nggak cukup, gue nggak enak waktu sedang memproduksi sampah di rumah gue sendiri. Katakanlah, sampah dari sisa bahan makanan atau sisa makanan yang ada di tempat sampah gue, setelah sehari, pasti besoknya bau dan ada lalat kecil di dalam bak sampah. Gue aja megangnya udah ketakutan, gimana yang mengolah ya?

Sebetulnya gue sedang mencoba mempraktekan gaya hidup minimalis secara bertahap. Sekarang gue jarang banget belanja impulsif, bahkan suka beli barang preloved. Untuk mengurangi sampah produksi gue sendiri juga, sudah beberapa bulan gue nggak lagi menggunakan pembalut sekali pakai. Gue ganti pakai pembalut cuci ulang yang terbuat dari kain natural. Rasanya jadi lebih sehat karena nggak menggunakan pembalut yang dibuat dengan proses kimia, dan juga lebih “ngirit bikin sampah”. Ngirit duit juga karena nggak harus beli pembalut sekali pakai terus.

Menurut blog Sustaination, sampah sisa organik menyumbang sebanyak 50-60% volume sampah yang ada di TPA, jauh lebih banyak daripada volume sampah plastik yang menyumbang sebanyak 14%. Diprediksi pada tahun 2021, TPA Bantar Gebang di Bekasi akan penuh karena kita nggak mengolah sisa sampah organik di rumah masing-masing. Continue reading “Mulai Kebiasaan Mengolah Sampah organik di Apartemen Menjadi Pupuk Kompos”

Sticky post

Karena Delivery Melulu, Menantang Diri Bikin Makanan atau Minuman Baru Selama 30 Hari

Sebelum gue menikah, hampir tiap hari gue pasti delivery makanan menggunakan Go-Food atau GrabFood. Kadang rasanya pengen masak sendiri biar lebih sehat dan nggak boros, tapi karena sehari-hari sambil kerjain kerjaaan buat klien ahensi jadinya suka berasa capek kalau harus masak lagi. Yaudahlah duit sendiri dan hidup sendiri ya bebas bagai burung cuy. Kadang sampe bingung mau pesan makanan apa padahal banyak pilihan di aplikasi.

Cuci piring
Apalagi kalo masak, cucian numpuk. Sakit pinggang nggak lihatnya?

Tiba-tiba pandemi Covid-19 merajalela, jadi ada rasa khawatir untuk makan makanan dari delivery karena menyentuh kantong plastik paketnya saja gue takut. Untungnya suami gue suka masak jadi kita sepakat belanja mingguan dan biasanya kita ganti-gantian masak. Btw dia lebih sering dan niat masak dibanding gue, dan hasilnya enak semua.

Dan gara-gara Covid-19 gue sempet stres gundah gulana di apartemen, mencoba beradaptasi bertahan hidup di tengah situasi ini. Apa aja yang bikin stres? Nggak jadi honeymoon, nggak bisa keluar apartemen, khawatir akan hari esok, 2 klien nge-cut projek karena mereka kena efek pandemi, dst. Bete bets.

Tapi banyak hal juga yang positif. Misalnya, jadi lebih sering baca buku, nge-cut hubungan sama toxic people, hapus-hapusin subscribe apps yang nggak perlu, dst. Spark joy! Ahhh gue pengen nyobain hal baru!

Terus gue random pengen coba masak makanan baru dan menantang diri gue masak menu yang nggak pernah gue bikin, selama 30 hari! Dimulai dari 28 Mei 2020.

#MenantangDiriMasakMenuBaru30Hari

Dan tentu saja di tengah jalan menghasilkan masakan yang gagal total! Dan ada beberapa hari skip karena berbagai alasan seperti sudah kenyang karena makan makanan dari luar, masak comfort food yang bukan resep baru. Ada ajalah halangan dan rintangannya macam Tong Sam Cong ambil kitab suci ke Barat. Tapi hasilnya not bad! Dari 54 hari, gue bikin 30 makanan atau minuman baru! Achievement banget ini buat gue.

Continue reading “Karena Delivery Melulu, Menantang Diri Bikin Makanan atau Minuman Baru Selama 30 Hari”

Sticky post

You Snooze, You Lose!

11. Juni 2020. Gue lagi di titik tergendut dalam hidup gue, akhir-akhir ini berat badan gue 65-67 kg. Berat banget. Gue nggak nyaman liat diri gue pas ngaca, baju dan celana juga ada yang jadi sempit banget. Gue sadar hidup gue yang seputar di apartemen terus, diem di dalam ruangan bikin stres dan malah jadi males gerak. Gue juga selalu tidur larut dan bangun kesiangan dalam keadaan capek. Jadi gue merasa perlu ada perubahan nih di gaya hidup gue ini!

Lalu 11 Juni 2020 super malam, tiba-tiba nemu video Sadia Badiei di Youtube.

 

OMG.

You Snooze you lose
Apalagi quotes ini bener-bener BENER banget kan! Semua sobat snooze tos dulu! (Source picture)

 

Gue pengen banget bisa jadi morning person. Kayaknya kalo bisa mengalahkan diri buat bangun dari ranjang pagi-pagi, banyak hal yang bisa dilakukan dengan lebih segar. Goals gue nggak muluk deh. Kalau bisa dalam seminggu bisa bangun pagi dan memulai hari dengan to-do list yang udah dipikirin sebelumnya aja, udah bagus! Continue reading “You Snooze, You Lose!”