





Cerita awalnya adalah, suatu pagi Roland (tunangan gue) bawain Lumpia Udang buatan nyokapnya yang selama ini suka dia ceritain sebagai masterpiece gitu. Dia bilang harus digoreng dulu kan tuh, trus dia pergi deh. Nah, gue iris-iris, dan siap buat ngegoreng, tapi saking lapernya, gue cemilin 1 potong yang belom digoreng. Kaget gue. Enak banget! Endingnya, potongan-potongan Lumpia Udang yang belom digoreng itu malah gue abisin. Roland shock mendengarnya, “Hah itu kan harusnya digoreng dulu baru enak lah!”. Bodo, udah abis! Hahaha.
Tapi sejak hari itu, gue suka ngomong ke dia, kenapa Lumpia Udang ini nggak mau diseriusin aja sih jadi bisnis? Entah kenapa nggak terlaksana aja karena semua tokoh di sini sibuk bisnis masing-masing yang berjalan.
Tapi jauh setelah itu, satu malam kami sedang berdiskusi tentang ingin membuat usaha berdua, tapi belum tahu mau usaha apa? Dan tiba-tiba gue keinget Lumpia Udang yang luar biasa itu. Rasanya sayang kalo makanan super enak begini cuma dimakan kalangan keluarga sendiri. Dan malam itu kami sepakat mau serius mengelola produk Lumpia Udang jadi usaha yang operasionalnya dijalani kami berdua, dengan mencoba membagi waktu dengan usaha yang sudah ada. Waktu itu sampai saat ini, dia punya interior firm, dan gue punya digital ahensi. Jadi task selanjutnya adalah, besok paginya Roland akan nanya mamanya apakah boleh resep buatannya kami buat jadi usaha serius?
Dan paginya gue dikabarin kalau nyokapnya setuju. Lucky! Btw gue dan Roland sepakat apabila Lumpia Udang ini akhirnya sukses dan memiliki keuntungan yang banyak, keuntungan akan kita share ke mamanya. Gue kagum banget mamanya Roland bisa trial error sampe dapet pakemnya si Lumpia Udang. Asoy!
Long story short, kelarlah logo brand kami. Namanya adalah, Aroma Masakan Tetangga.


Saat ini untuk operasional Aroma Masakan Tetangga, Roland bertugas untuk produk, dan gue handle branding dan marketingnya. Awalnya bener-bener keteteran. Kita sama-sama packing, urusin awal brandingan sampai produksi sticker label trial eror bolak balik cetak, dst.
Kami bersyukur banget, memulai dengan modal seadanya ternyata dalam waktu 2 minggu sejak mulai dijual ternyata Lumpia Udang terjual 100 pcs. Kami berterima kasih banget sama teman-teman yang sudah mendukung dengan membeli Lumpia Udang kami. Hingga akhirnya mulai ada pembeli dari luar circle pertemanan kami dan semua yang beli memberikan testimonial yang bagus! Lumayan testinya gue jadiin konten Instagram AMT hahaha.


Semoga produk kami ini bisa jadi berkat untuk banyak orang!