Sobat Kismin ke Jepang #Part 1

Akhirnya gue bisa jalan-jalan ke Jepang :’) Sujud syukur. Gue dapet harga tiket pulang pergi Jakarta-Tokyo di Air Asia kurang lebih 4juta rupiah. Ketika kita udah beli, ehhh mereka keluarin promo yang lebih murah terus. Yha.

Gue bikin visa Jepang di VFS.Global, agen pengajuan visa Jepang di Indonesia. Gue denger kalau yang punya e-passport bikin visa Jepang gratis ya, gue udah seneng aja tuh. Tapi sampai di kantor VFS, gue baru tau kalau punya gue bukan e-passport. Maklum, manusia berpengetahuan umum rendah. Punya gue yang kiri. Yang kanan tuh e-passport ada chip di bawahnya. Jadinya bill gue buat bikin visa Jepang di sana (termasuk cetak foto, biaya agen dan kurir anter visa ke apartemen) kalau nggak salah 600ribuan. Untung nih agen kantornya di deket rumah, sama-sama kuningan. Jadi nggak bete-bete banget.

 

Jujur gue takut aplikasi visa gue ditolak, soalnya nggak dikasih tau parameter diterimanya gimana. Keder kan. Karena bukan e-passport, gue kudu kasih mutasi rekening selama 3 bulan. Parnonya, jangan-jangan gue dinilai terlalu #sobatkismin terus visa gue nggak diapprove. Tapi ternyata diapprove. Luff!

 

Gue pergi cuma sebentar sih, ninggalin rombongan balik duluan ke Jakarta, karena 20 Mei 2018 si Kusnadi Medium bakalan married. (TERUS NGASIH TAU TANGGAL MARRIEDNYA PAS GUE MAU BELI TIKET, ANJIR). Jadi gue efektif jalan-jalan cuma 12-15 Mei 2018 karena 16 Mei pagi gue harus udah jalan ke bandara Narita.

FYI, di luar tiket Tokyo DisneySea, untuk perjalanan ini gue membawa 40.000 Yen dengan nilai tukar Yen, Rp 128,7,-

BACA JUGA: Cerita Tentang Klan Kusnadi

BACA JUGA: My Visual Diary About Our Singapore Trip

Di hari keberangkatan, gue baru setrika dan packing 2 jam sebelum berangkat ke bandara. Sebenernya yang lebih parah, waktu itu gue bahkan belum googling dengan serius di Jepang ada apaan aja. Mungkin emang gue jadi terlalu manja. Itinerary semua udah diurusin temen-temen, termasuk nanyain apa yang mau gue coba (luff banget sama semuanya). Tujuan gue sangat receh, mau makan sushi langsung di Jepang.

—

---

11 Mei 2018 di Bandara Soekarno Hatta, Terminal 3 ultimate, #sobatkismin menunggu boarding

---

Pemandangan selama 7 jam perjalanan Jakarta-Tokyo

Ternyata toilet yang ada di komik-komik Jepang ini bukan mitos

Kita langsung beli tiket Skyliner (kereta cepat dari Narita ke pusat kota) + tiket kereta, 2470 Yen

Di bandara, kita juga beli Tokyo Metro Pass seharga 1500 Yen yang bisa dipakai selama 3 hari untuk 9 jalur Tokyo Metro (Ginza Line, Marunouchi Line, Hibiya Line dan Fukutoshin Line) dan 4 jalur Toei Subway (Asakusa Line, Shinjuku Line, Mita Line dan Oedo Line).

Sambil nunggu jadwal Skyliner, gue penasaran sama rasa onigiri Jepang. Langsung genit melirik jajanan

Enak! Lumayan buat bertahan hidup :’)

With Vio. Luff!

BACA JUGA: Viona Paramita, Nail Artist Juragan POPCOAT Spesialis “Kecil-kecil”

 

Karena gue baru pertama kali ke Jepang, dikasi duduk di window sama Jhotan. Biar bisa ngeliat pemandangan.

Nyampe di Stasiun Ueno, kita bikin kartu Pasmo, kartu elektronik untuk bayar kereta/bus dalam kota, barang di minimarket atau mesin penjual otomatis. Kalau di Indonesia, semacam kartu Flazz dari BCA gitu. Bikin dan isi ulang Pasmo bisa dilakukan di mesin penjual tiket di stasiun Jepang.

Karena kita mau langsung jalan-jalan, jadi nggak mungkin dong bawa-bawa koper? Hampir di seluruh stasiun di Jepang memiliki fasilitas loker yang bisa disewakan. Kita titipin deh bawaan kita di loker sana.

Bayarnya pake Pasmo 🙂

Gue ke Ueno Zoological Garden

Bayar 600 Yen dengan ekspektasi tinggi

Beli tiketnya pake mesin

Luff ❤

Gue nggak excited dan banyak foto di dalem. Hasilnya? Kecewa. Kalau menurut gue, masih lebih bagus Batu Secret Zoo di Batu, Malang. GUE LEBIH PUAS SAMA ONIGIRI FAMILY MART JEPANG DARIPADA UENO ZOOLOGICAL GARDENS.

BACA JUGA: Gue bersama Klan Kusnadi Liburan ke Batu, Malang

 

Dapet air putihnya gratis, bahagia

Terimikisi Kasogi, yang sudah meluangi waktunya buat guide kita keliling hari itu 😀

Pada coba ngeramal, sekali ramal 100 Yen. Gue coba dengan koin hasil ngutang sama Adit

Resultnya not bad

Buat yang resultnya kurang bagus, diiketin di sini

 

Sudah dulu deh, banyak banget dokumentasinya. Nanti gue lanjut share di artikel “Sobat Kismin ke Jepang #Part 2” aja! Daripada kuota internet lo keder ngeload banyak picture, hahaha.

—

Sebenarnya gue memberanikan merealisasikan apa yang gue mau. Gue dibesarkan dengan banyak menumbuhkan rasa ketakutan:

– Ini itu kalau terlihat sedikit berbahaya, nggak boleh.

– Kalau capek jangan dilakukan.

– Nggak mungkin bisa, ngapain diusahain.

– Sesuatu yang terlalu bagus atau hebat, nggak mungkin buat gue.

– dst

Jadinya itu kadang berpengaruh di psikologi gue waktu gue bertumbuh. Selalu merasa salah, ini itu nggak mungkin. Tapi masa sih gue sesial itu? Oke. Jadi sekarang gue akan ke Jepang, jadi gue bisa berpikir ,”Jojo, lo sekarang aja bisa ke Jepang. Lain kali kalau mau pergi ke tempat lain yang lebih jauh, possible kok! Semua hal mungkin, kok!”

🙂 Optimis to the max.

 

Jadi gimana, menurut kalian, Jepang seru nggak? Share di kolom komentar, ya!