Nyobain XPS 13 2in1 dari Dell

Karena yang sekarang gue pakai adalah laptop kantor, dan laptop pribadi gue udah semacam gue hibahkan ke kakak gue, jadi sepertinya gue harus beli laptop personal yang baru.

Yang pasti karena kelihatannya gue akan mobile banget seperti biasa, gue mau laptop yang batrenya kuat dan bodynya enteng. Enteng banget. Karena kalau nggak kan berat tuh. Terus gue mau yang praktis, nggak lemot dan memudahkan hidup gue.

Intinya kebutuhan gue itu biasa untuk nulis, research, bikin presentasi dan konsep, kadang pakai Adobe Photoshop dan ilustrator, juga kebutuhan pendataan dan koordinasi kerjaan. Gue nggak mau kalau lemot.

Akhirnya awal Oktober 2017, gue order Macbook dari salah satu e-commerce. Lumayan banget kan, beratnya nggak nyampe satu kilogram. Sambil harap-harap cemas barangnya sampai, tau-tau ordernya dibatalkan karena barangnya kosong. Terima kasih loh PHPnya ^^. Apa gue beli Microsoft Surface Pro ya? Atau ipad pro? Tapi nanggung kalo ipad karena OSnya sama kayak iphone. Tapi gue pengen kepraktisan tab! (Banyak lagak, kayak ada duit buat beli aja! COT)

Sambil sedang menimbang-nimbang lagi mau beli komputer apa, beruntungnya Elizabeth R. Pabunag, Corporate Communication dari Dell Indonesia, berbaik hati mau minjemin unit komputer Dell ke gue. XPS 13 2in1, harganya 27,999,000,-. Oke, gue langsung stalk di Youtube, apalagi katanya besok unit Dell ini akan dianter sama agencynya ke apartemen gue. Yesh! Tapi gue cuma mau lihat video advertisingnya aja, bukan video review. Biar gue nggak ekspektasi gimana-gimana, langsung ngerasain sendiri.

 

 

Menarik juga sih. Btw gue nggak akan nulis tentang detail spesifikasi produk yang lo bisa baca langsung di websitenya, gue cuma mau komen dari pengalaman gue menggunakan produk ini aja.

Kalau dari segi penamaan produk, gue merasa Dell XPS 13 2 in 1 kepanjangan dan mungkin karena kebanyakan angka, gue jadi keder. Tapi berhubung dapet unitnya, shenang, yaudah jadi inget.

 

Dell XPS 13 2 in 1
Dan benar, besoknya gue dikontak oleh agencynya Dell dan dikirimin unit Dell XPS 13 2 in 1. Langsung unboxing sebelum berangkat meeting!
Dell XPS 13 2 in 1
Dapet pena stylusnya juga.

Dell XPS 13 2 in 1
So far gue suka designnya sih. Tipis! Dan karena port USB yang gue butuhkan udah ada jadi gue nggak banyak cincong.
Dell XPS 13 2 in 1
Tipis!
Processed with VSCO with a6 preset
Beratnya 1.29kg, sebenarnya sih lumayan enteng buat dibawa-bawa. Cuma tadinya gue pengen yang lebih enteng. Kalau bisa dibawah 1 kg malahan. Tapi karena designnya tipis, bikin jadi lebih jinak untuk sementara.
XPS 13 2 in 1
Sebelum dipake, yang penting ganti wallpapernya dulu hahaha
XPS 13 2 in 1
Oke ayo mulai pura-pura kerja pake ini laptop 🙂
XPS 13 2 in 1
Terus gue cobain apps news dari Windows pakai XPS 13 2 in 1, enak juga . Layarnya bagus dan detail, sampai-sampai pas gue presentasi buat meeting, dinotice sama calon vendor, “eh ini layarnya tajem banget ya, seri apa nih komputernya?” Hehehe langsung bangga di dalam hati.
XPS 13 2 in 1
Pertama gue merasa keyboard XPS 13 2 in 1 ukurannya agak kecil, tapi nggak sampai 5 menit gue udah langsung bisa beradaptasi. Enak ngetiknya. Pokoknya gue langsung taktiktuktaktiktuk!
XPS 13 2 in 1
Dan dengan besar 13″ XPS 13 2 in 1, settingan recommendednya 3200×1800 piksel. Lebar, gue berasa tulisan di laptop gue jadi kecil-kecil.
Processed with VSCO with a6 preset
Jadi kecil-kecil
XPS 13 2 in 1
Tapi efek menggunakan setingan piksel yang direkomendasi, karena keseluruhan konten jadi kecil, kliknya jadi suka salah. Mungkin jari gue yang gembrot.
XPS 13 2 in 1
Dari segi suara pas nggak pake earphone cukup nyaring dan kencang. Pake earphone juga oke
XPS 13 2 in 1
Pas coba nonton di XPS 13 2 in 1, layarnya sih oke punya. Jadi bahagia.
XPS 13 2 in 1
Karena objeknya bagus, zoom dikit nih
XPS 13 2 in 1
Bisa dilipet-lipet biar kayak tipi-tipi
xps 13 2 in 1
Bisa dilipet lebih rapet biar datar kayak invoice yang mau ditandatangan
XPS 13 2 in 1
Terus gue coba nyoret-nyoret di sini. Tapi gue agak kecewa, karena goresan stylusnya agak delay. Cuma ini gue menggunakan software bawaan, bukan Photoshop. Karena psdnya nggak ada dan harus install dulu. Kali aja kalo pake psd lebih lincah, nggak tau ya.
XPS 13 2 in 1
Nah, kebiasaan gue adalah langsung nutup laptop tanpa dishutdown (nggak bener sih guenya), dan pas buka lagi gue udah langsung dihadaptkan semua hal yang tadi lagi gue urusin. Jadi dalam hal ini gue agak kecewa sama XPS 13 2 in 1 karena kalau gue tutup laptopnya, pas dibuka harus gue nyalain ulang lagi dan prosesnya untuk nyala lumayan lama. Gue nggak suka nunggu. Lalu kalau setelah gue tutup dan buka laptop dengan cara seperti itu, ketika memutar video, seringkali nggak ada suaranya. Setelah gue restart baru suaranya ada lagi. Dan kalau lagi meeting mau presentasi, jadinya bisa garing kan. Tapi again, ini bisa aja karena cara guenya make aja yang nggak bener.

 

Tapi so far gue cukup puas. Enteng, cepet, layarnya keren, okelah.

 

Note: Pada saat artikel ini terbit, gue akhirnya sudah beli tools kerja yang gue pilih.

6 thoughts on “Nyobain XPS 13 2in1 dari Dell

  1. Nyasar mari krna sedang cari reviewny. Selalu masuk topslist rekomendasi laptop window terbaik katanya, baru tau ada yg 2 in 1 dengan harga yg menyentuh dp kpr. Trus kemudian tools kerja pilihanya jatohny apa sis?

    Liked by 1 person

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s