Sabtu, 30 September 2017 gue main ke Museum Wayang yang berada di area Kota Tua, Jakarta, Indonesia. Habisnya dari pada gue jadi jelata gara-gara boros main ke mall mulu, mendingan gue main ke museum aja. Itung-itung makin pinter. Kayaknya banyak museum di Indonesia yang oleh uga. Kan jadi pengen nyamperin.
Jadi, mulai deh gue keliling dulu di sekitar area Kota Tua š
Oke, ayok kita ke kanan!
Ini dia pintu masuknya Museum Wayang. Museum ini terletak di Jl. Lada No.23, RT.7/RW.7, Pinangsia, Tamansari, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11110. Yuk masuk gak pake lama
Processed with VSCO with a6 preset
Harga masuk ke Museum Wayang cuma goceng /orang. Menarique
Ternyata dulunya gedung ini adalah gereja bernamaĀ De Oude Hollandsche KerkĀ yang dibangun VOC pada masa pemerintahan Belanda untuk tempat beribadah penduduk sipil dan para tentara Belanda. (Source picture)Setelah dibangun pada 1640 – 1732, direnovasi tahun 1733 – 1736 dan sampai 1908 berubah namanya menjadiĀ Gereja De Nieuwe Hollandsche Kerk. (Source picture)
14 Agustus 1936, menjadi monument, lalu dibeli oleh Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen yaitu lembaga yang didirikan untuk memajukan penelitian dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang-bidang ilmu biologi, fisika, arkeologi, kesusastraan, etnologi dan sejarah, serta menerbitkan hasil penelitian.
22 Desember 1939, dibuka oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda terakhir, Jonkheer Meester Aldius Warmoldu Lambertus Tjarda van Starkenborg Stachouwer sebagai museum dengan nama āde oude Bataviasche Museumā atau āMuseum Batavia Lamaā.
1957, diserahkan kepada Lembaga Kebudayaan Indonesia berganti nama menjadi Museum Jakarta Lama.
23 Juni 1968, diserahkan kepada Propinsi DKI Jakarta sebagai kantor Dinas Museum dan Sejarah DKI Jakarta.
13 Agustus 1975 diresmikan Ali Sadikin, Gubernur DKI Jakarta, sebagai Museum Wayang.
Saat Ini Museum Wayang Jakarta dikelola oleh Unit Pengelola Museum Seni Rupa Jakarta, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.
Oke yuklah kita masuk Museum.Lukisan Dalang Wayang Bali karya I Nyoman Gunarsa, koleksi 1981
Gundala Gundala berasal dari Karo, Sumatera Utara. Fungsinya sama kayak Ondel-Ondel di Jakarta, yaitu bikin suasana lucu dan meriah. Biasanya untuk menyambut tamu penting.Entah kenapa, sepintas mengingatkan gue ke Fahrani. Hm. Sudahlah.Wayang Golek
Boneka Si Gale Gale, dimainkan dalam upacara kematian seorang lelaki yang meninggal tanpa keturunan, dengan maksud semoga arwah bisa lebih mudah masuk ke surga.Lalu gue memasuki teritori yang memperlihatkan beberapa jejeran prasasti. Sayangnya di area ini gue ga menemukan keterangan. Malah nemunya kucing.Setelah gue mencari tahu, ternyata jejeran prasasti ini adalah batu nisan. Ketika bangunan ini masih dipakai sebagai Gereja, beberapa tokoh Belanda meninggal dan dimakamkan di sini, salah satunya adalah pendiri kota Batavia, Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen. Makam tersebut lalu diubah menjadi sebuah taman dan sisa-sisa tengkoraknya di pindahkan ke Museum Prasasti di Tanah Abang.
menurut gua lebih bagusan museum Bank Indonesia kalo di sekitaran kotu mah. museum wayang ini kesannya gimana ya… agak gloomy gitu terutama di lantai 2-nya. btw lo take pics & edit pake apaan? tone-nya keliatan bagus.
kalo ngomongin wayang, gw tiba-tiba keinget ada artikel yang pernah gw baca dulu, entah dari majalah misteri, atau blog apa namanya yang sekarang gw yakin uda nonaktif, kalau sebelum islam masuk, bahkan sebelum hindu masuk, wayang kulit itu tujuannya selain untuk hiburan, juga untuk kepentingan gaib. Ada yang dipakai untuk komunikasi dengan leluhur, ada yang untuk ruwatan, ada yang untuk mencari wangsit. Ceritanya pun bukan cerita yang dibuat dalang, tapi dibisikin oleh makhluk gaib, dan dalangnya dalam kondisi trance selama pagelaran.
Bukan apa-apa sih, cuma kepikiran aja, aneh aja rasanya kalo benda yang seperti manusia berumur ribuan tahun ga punya cerita gaibnya. Plus, jem 1 pagi paling asik buat cerita-cerita mistis.
ps: museum lainnya yang bisa dikunjungi misalnya:
museum gajah, museum serangga (salah satu museum favorit gw), museum air tawar, museum satria mandala (favorit gw selain museum serangga), dan museum IPTEK
Wkkwkwkw gue baru berani baca komen lo skrg karena pas malem sepintas baca serem gt. Waaa buat museumnya gue beberapa udah pernah pergi emang keren sihhh
ššš
LikeLiked by 1 person
menurut gua lebih bagusan museum Bank Indonesia kalo di sekitaran kotu mah. museum wayang ini kesannya gimana ya… agak gloomy gitu terutama di lantai 2-nya. btw lo take pics & edit pake apaan? tone-nya keliatan bagus.
LikeLike
Pake iphone 6, trus edit di vsco š
LikeLike
kalo ngomongin wayang, gw tiba-tiba keinget ada artikel yang pernah gw baca dulu, entah dari majalah misteri, atau blog apa namanya yang sekarang gw yakin uda nonaktif, kalau sebelum islam masuk, bahkan sebelum hindu masuk, wayang kulit itu tujuannya selain untuk hiburan, juga untuk kepentingan gaib. Ada yang dipakai untuk komunikasi dengan leluhur, ada yang untuk ruwatan, ada yang untuk mencari wangsit. Ceritanya pun bukan cerita yang dibuat dalang, tapi dibisikin oleh makhluk gaib, dan dalangnya dalam kondisi trance selama pagelaran.
Bukan apa-apa sih, cuma kepikiran aja, aneh aja rasanya kalo benda yang seperti manusia berumur ribuan tahun ga punya cerita gaibnya. Plus, jem 1 pagi paling asik buat cerita-cerita mistis.
ps: museum lainnya yang bisa dikunjungi misalnya:
museum gajah, museum serangga (salah satu museum favorit gw), museum air tawar, museum satria mandala (favorit gw selain museum serangga), dan museum IPTEK
LikeLiked by 1 person
Wkkwkwkw gue baru berani baca komen lo skrg karena pas malem sepintas baca serem gt. Waaa buat museumnya gue beberapa udah pernah pergi emang keren sihhh
LikeLike
haha kebudayaan indonesia ga mungkin ga ada yang mistis sih.
LikeLike